BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru.
Gurulah yang berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya
manusia. Guru berhadapan langsung dengan para peserta didik di kelas melalui
proses belajar mengajar. Di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang
berkualitas, baik secara akademis, skill (keahlian), kematangan emosional, dan
moral serta spiritual. Pada prinsipnya seorang guru adalah figur dan titik sentral
dalam proses pembelajaran baik hal itu dilakukan didalam kelas ataupun di luar
kelas, oleh karena itulah setiap guru harus mempunyai kepribadian yang baik
sebagai suatu bekal dalam menghadapi siswanya, baik dalam hal kemampuan
kogniif, apektif, dan psikomotorik.Dengan demikian, akan dihasilkan generasi
masa depan yang siap hidup dengan tantangan zamannya.
Kepribadian yang baik akan membawa suatu citra yang positif bagi
lembaga yang di binanya ataupun realita sosial yang ada disekitarnya, boleh jadi
nama guru di masa sekarang sudah banyak dikotori oleh oknum-oknum yang
ingin merusak citra seorang guru.
Apalagi dalam perubahan kurikulum yang menekankan kompetensi, guru
memegang peranan penting terhadap implementasi KTSP, karena gurulah yang
pada akhirnya akan melaksanakan kurikulum didalam kelas. Guru adalah
kurikulum belajar. Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad
Hasan, sebaik apapun kurikulum dan sistem pendidikan yang ada, tanpa didukung
oleh mutu guru yang memenuhi syarat, maka semuanya akan sia-sia.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari bahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang di maksud dengan Kepribadian Guru?
2
2. Bagaimana profil Guru di masa kini dan yang akan datang?
3. Bagaimana Katakteristik Kepribadian Guru?
4. Jelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepribadian Guru?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun Tujuan pembahasannya sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan Kepribadian Guru
2. Mengetahui profil Guru di masa kini dan yang akan datang
3. Mengetahui Katakteristik Kepribadian Guru
4. Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepribadian Guru
D. Manfaat Pembahasan
1. Mahasiswa dapat mengetahui kepribadian yang harus dimiliki oleh
seorang guru.
2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik guru seperti apa yang
dibutuhkan pada zaman sekarang dan yang akan dating.
3. Untuk memenuhu tugas akhir mahasiswa
BAB II
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN GURU MASAKINI
A. Pengertian Kepribadian Guru
Kepribadian ialah kumpulan sifat-sifat yang aqliah, jismiah, khalqiyah dan
iradiah yang biasa membedakan seseorang dengan orang lain (Slamet Yusuf:37).
Dalam buku lain dikatakan, bhwa kepribadian adalah sesuatu yang
terdapat dalam diri seseorang dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku
individu yang bersangkutan sedangkan dalam islam kepribadian sering
diidentikan dengan akhlak.1
Jadi bisa disimpulkan bahwa kepribadian guru adalah suatu sifat atau
akhlak yang dimiliki oleh seorang guru yang membedakannya dari orang lain (ciri
khas), serta yang memberi arah kepada semua tingkahlaku guru tersebut.
Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga
dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan
cerminan dari kepribadian seseorang, selama hal tersebut dilakukan dengan penuh
kesadaran. Setiap perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif akan
meningkatkan citra diri dan kepribadian seseorang. Begitu naik kepribadian
seseorang maka akan naik pula wibawa orang tersebut.
1 Ruswandi, uus dan Badrudin. 2010. Pengembangan Kepribadian Guru. Bandung: CV Insan
Mandiri Hal 48
4
Ada dua kepribadian guru berikut ini2:
1. Guru Berkepribadian Positif
Adalah guru yang berfikir, bergerak, dan hidup dalam suasana yang
dinamis, optimis, saling menguatkan, kesehatan yang prima, persahabatan,
pencapaian pribadi, visi yang kreatif, dan pengabdian kepada orang lain.
Guru yang demikian inilah yang patut di gugu dan di tiru. Karena hanya
guru yang berkepribadian pisitif yang akan menularkan energi positif kepada anak
muridnya. Guru yang pandai menciptakan suasana dinamis yang akan membuat
muridnya ga cepat boring berada di sekolah. Guru yang terus up to date mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi serta informasi, sehingga apa yang
disampaikan di dalam kelas senantiasa berkesan untuk anak muridnya dan
merangsang kreatifitas dan imajinasi anak.
2. Guru Berkepribadian Negatif
Adalah guru yang berfikir, bergerak, dan hidup dalam atmosfer keraguan,
ketakutan, kemiskinan, dan kesehatan yang buruk. Ekspektasi guru yang
berkepribadian negatif adalah kegagalan, kekecewaan, berkubang
dalam penyesalan, kemiskinan, keserakahan, prasangka buruk, ketakutan,
keraguan, dan penyakit fisik.
Guru yang berkepribadian negatif seperti tersebut diatas, jangankan
memotivasi anak muridnya untuk maju dan berkembang, untuk memotivasi
dirinya sendiri saja sudah susah. Segala persoalan yang hadir dalam hidupnya
senantiasa ditanggapi dengan prasangka buruk. Ketakutan dan keraguan yang ada
dalam dirinya membuatnya jadi tidak kreatif mencari solusi pemecahan masalah.
Meratapi terus menerus nasibnya yang malang sebagai guru dengan gaji yang paspasan
menjadikan penyakit jadi gampang singgah.
2 edukasi.kompasiana.com
5
B. Profil Guru di Masa Kini dan Yang Akan Datang
Kemerosotan profesi guru baik di dalam minat pemuda kita untuk
memasukinya maupun oleh masyarakat yang kurang memberi perhatian atau
penghargaan terhadap profesi guru menunjukan adanya keharusan untuk mencari
paradigma baru supaya profesi guru memenuhi tuntutan masyarakat baru dalam
milenium ketiga. Perlu disadari bahwa fungsi dan peranan guru bisa berubah tapi
profesi akan tetap selalu dibutuhkan.
Sebelum menganalisa tentang profil atau kepribadian guru masa kini dan
akan datang maka perlu diketahui karakteristik masyarakat yang dihadapi yang
notabene merupakan konsumen atau pengguna jasa pendidikan. Menurut Tilaar
(1999: 281), ada 3 karaktristik masyarakat masa kini dan akan datang (masyarakat
milenium 21), yaitu3:
1. Masyarakat teknologi, dimana kemajuan teknologi sangat berkembang pesat
sehingga membuat dunia menjadi satu, sekat-sekat yang membatasi bangsabangsa,
pribadi-pribadi menjadi hilang sehingga bentuk-bentuk komunikasi
umat manusia akan berubah.
2. Masyarakat terbuka, pada jenis ini dibutuhkan manusia yang mampu
mengembangkan kemampuan dan yang mampu berkreasi untuk peningkatan
mutu kehidupannya serta sekaligus mutu kehidupan bangsa dan
masyarakatnya.
3. Masyarakat madani, yaitu masyarakat yang saling menghargai satu dengan
yang lain, yang mengakui akan hak-hak manusia yang menghormati akan
prestasi dari para anggotanya sesuai dengan kemampuan yang dapat
ditunjukkannya bagi masyarakat.
Setelah kita melihat profesi guru Indonesia dewasa ini tentunya tidak dapat
kita harapkan masyarakat kita dapat dibawa untuk memasuki masyarakat abad 21
yang kompetitif. Masyarakat kompetitif yang dikuasai oleh ilmu pengetahuan dan
kemajuan teknologi khususnya teknologi komunikasi.
3 http://tinulad.wordpress.com.
6
Untuk itu profil guru yang dibutuhkan adalah4:
1. Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang (mature and
developing personality)
2. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, hal ini diilhami dari
surat Az-Zumar ayat 9: ”Katakanlah apakah sama orang yang mengetahui
dan orang yang tidak mengetahui? Bahwasannya yang dapat mengambil
pelajaran itu adalah orang yang mempunyai akal.” Dan juga surat Ash-Shaf
ayat 2-3: “Hai orang-orang yang beriman mengapa kau mengatakan sesuatu
yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian Allah karena kau
mengatakan sesuatu yang tidak kamu perbuat.”
3. Keterampilan membangkitkan minat peserta didik.
4. Pengembangan profesi yang berkesinambungan.
C. Karakteristik Kepribadian Guru
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan ( No 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 1 ayat
6)5.
Guru adalah pelaku perubahan. Gagasan ini menjadikan guru harus peka
dan tanggap terhadap berbagai perubahan, pembaharuan serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sejalan dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan zaman. Di sinilah tugas guru semestinya harus senantiasa
mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas
pendidikannya hingga apa yang diberikan kepada peserta didiknya tidak lagi
terkesan ketinggalan zaman. Bahkan tidak sesederhana itu saja, ciri guru ideal di
era globalisasi seperti saat ini perlu tampil sebagai pendidik, pengajar, pelatih,
4 http://uki2000.wordpress.com
5 http://imronfauzi.wordpress.com
7
inovator dan dinamisator secara sekaligus dan integral dalam mencerdaskan anak
didiknya6.
Dari hal itulah guru mempunyai beberapa kompetensi, sesuai dengan
Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
yaitu; Kompetensi pedagogic, Kompetensi kepribadian, Kompetensi professional
Kompetensi sosial. Namun yang paling menentukan dalam proses pembelajaran
adalah kompetensi kepribadian karena dengan kompetensi tersebut dapatlah
diukur seberapa besar tingkat keberhasilan guru dalam menegemban amanah,
yaitu memperbaiki akhlak7.
Dalam Undang-undang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi
kepribadian adalah “kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif,
dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik”. Surya (2003:138) menyebut
kompetensi kepribadian ini sebagai kompetensi personal, yaitu kemampuan
pribadi seorang guru yang diperlukan agar dapat menjadi guru yang baik.
Kompetensi personal ini mencakup kemampuan pribadi yang berkenaan dengan
pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri.8
McLeod, (1989) berasumsi guru adalah seseorang yang pekerjaanya
mengajar orang lain. Kata mengajar dapat kita tapsirkan misalnya9 :
1. Menularkan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain (bersifat
kognitif).
2. Melatih ketrampilan jasmani kepada orang lain (psikomotorik)
3. Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain (apektif)
Jadi pengertian guru adalah tenaga pendidik yang pekerjaanya utamanya
mengajar (UUSPN tahun 1989 Bab VII pasal 27 ayat 3).10 Dalam perspektif
6 http://www.dutamasyarakat.com
7 http://kimia.upi.edu/isiberita.php
8 www. rasto.wordpress.com
9 http://www.klubguru.com
8
psikologi pendidikan, mengajar pada prinsipnya berarti proses perbuatan
seseorang (guru) yang membuat orang lain (siswa) belajar, dalam arti mengubah
seluruh dimensi perilakunya.
Sangat penting seorang guru memiliki sikap yang dapat mempribadi
sehingga dapat dibedakan ia dengan guru yang lain. Kepribadian akan turut
menetukan apakah para guru dapat disebut sebagai pendidik yang baik atau justru
menjadi perusak anak didiknya. Sikap dan citra negative seorang guru dan
berbagai penyebabnya seharusnya dihindari jauh-jauh agar tidak mencemarkan
nama baik guru. Guru sebagai teladan bagi murid-muridnya harus memiliki sikap
dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan idola dalam seluruh segi
kehidupannya. Karenanya guru harus selalu berusaha memilih dan melakukan
perbuatan yang positif agar dapat mengangkat citra baik dan kewibawaannya,
terutama di depan murid-muridnya. Disamping itu guru juga harus
mengimplementasikan nilai-nilai tinggi terutama yang diambil dari ajaran agama,
misalnya jujur dalam perbuatan dan perkataan, tidak munafik. Sekali saja guru
didapati berbohong, apalagi langsung kepada muridnya, niscaya hal tersebut akan
menghancurkan nama baik dan kewibawaan sang guru, yang pada gilirannya akan
berakibat fatal dalam melanjutkan tugas proses belajar mengajar.
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru
adalah11 :
1. Fleksibilitas kognitif guru
Fleksibilitas kognitif (keluwesan ranah cipta) merupakan kemampuan
berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai dalam situasi
tertentu. Kebalikanya adalah frgiditas kognitif atau kekakuan ranah cipta yang
ditandai dengan kekurang mampuan berpikir dan bertindak yang sesuai dengan
situasi yang sedang dihadapi.
10 Qomari anwar.2002. Reorientasi pendidikan dan profesi keguruan. Jakarta: Uhamka Press
11 http://katmiati.blogspot.com
9
Guru yang fleksibel pada umunya di tandai dengan keterbukaan berpikir
dan beradaptasi. Selain itu ia juga mempunyai resistensi (daya tahan ) terhadap
ketertutupan ranah cipta yang prematur dalam pengamatan dan pengenalan.
Ketika mengamati dan mengenali suatu objek atau situasi tertentu seorang guru
yang fleksibel selalu berpikir kritis. Berpikir kritis adalah berpikir dengan penuh
pertimbangan akal sehat yang di pusatkan pada pengambilan keputusan untuk
mempercayai atau mengingkari sesuatu,dan melakukan atau menghindari sesuatu
(Heger & Kaye,1990).
2. Keterbukaan Psikologis pribadi guru.
Guru yang terbuka secara psikologi akan di tandai dengan kesediaanya
yang relatip tinggi untuk mengkomunikasikan dirinya dengan faktor-faktor
ekstern antar lain siswa, teman sejawat dan lingkungan pendidikan tempatnya
bekerja. Ia mau menerima kritik dengan ikhlas. Disamping itu ia juga memiliki
empati, yakni respon afektip terhadap pengalaman emosionalnya dan perasaan
tertentu orang lain.
Keterbukaan psikologis sangat penting bagi guru mengingat posisinya
sebagai panutan siswa. Keterbukaan psikologis merupakan prakondisi atau
prasyarat penting yang perlu dimiliki guru untuk memahami pikiran dan perasaan
orang lain. Keterbukaan psikologis juga di perlukan untuk menciptakan suasana
hubungan antar pribadi guru dan siswa yang harmonis, sehingga mendorong siswa
untuk mengembangkan dirinya secara bebas dan tanpa ganjalan.
Selain karakteristik di atas, guru-guru juga seyogyanya memiliki sifat-sifat
seperti berikut ini:
1. Hubungan guru dengan murid harus baik.
2. Guru harus selalu memperhatikan murid serta pelajaran mereka.
3. Guru harus peka terhadap lingkungan sekitar murid.
4. Guru wajib menjadi contoh/teladan di dalam keadilan dan keindahan serta
kemuliaan.
10
5. Guru wajib ikhlas di dalam pekerjaannya.
6. Guru wajib menghubungkan masalah yang berhubungan dengan kehidupan
7. Guru harus selalu membaca dan mengadakan penyelidikan.
8. Guru harus mampu mengajar bagus penyiapannya dan bijaksana dalam
menjalankan tugasnya.
9. Guru harus sarat dengan ide sekolah yang modern.
10. Guru harus punya niat yang tetap.
11. Guru harus sehat jasmaninya.
12. Guru harus punya pribadi yang mantap.
Beberapa paradigma baru yang harus diperhatikan guru dewasa ini adalah
sebagai berikut.
1. Tidak terjebak pada rutinitas belaka, tetapi selalu mengembangkan dan
memberdayakan diri secara terus-menerus untuk meningkatkan kualifikasi
dan kompetensinya, baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan,
seminar, lokakarya, dan kegiatan sejenisnya. Guru jangan terjebak pada
aktivitas dating, mengajar, pulang, begitu berulang-ulang sehingga lupa
mengembangkan potensi diri secara maksimal.
2. Guru mampu menyusun dan melaksanakan strategi dan model pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) yang
dapat menggairahkan motivasi belajar peserta didik. Guru harus menguasai
berbagai macam strategi dan pendekatan serta model pembelajaran sehingga
proses belajar-mengajar berlangsung dalam suasana yang kondusif dan
menyenangkan.
3. Dominasi guru dalam pembelajaran, dikurangi sehingga memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk lebih berani, mandiri, dan kreatif
dalam proses belajar mengajar.
4. Guru mampu memodifikasi dan memperkaya bahan pembelajaran sehingga
peserta didik mendapatkan sumber belajar yang lebih bervariasi.
5. Guru menyukai apa yang diajarkan dan menyukai mengajar sebagai suatu
profesi yang menyenagkan.
11
6. Guru mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mutakhir sehingga memiliki wawasan yang luas dan tidak tertinggal dengan
informasi terkini.
7. Guru mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat luas
dengan selalu menunjukan sikap dan perbuatan yang terpuji dan mempunyai
integritas yang tinggi.
8. Guru mempunyai visi ke depan dan mampu membaca tantangan zaman
sehingga siap menghadapi perubahan dunia yang tak menentu yang
membutuhkan kecakapan dan kesiapan yang baik.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian Guru
Pembentukan kepribadian guru dipengaruhi oleh sejumlah faktor yaitu
seperti :
1. Faktor Hereditas
Banyak hadis yang mengisyaratkan tentang pengaruh genetik dan
lingkungan dalam pendidikan anak. Hadis yang mengisyaratkan tentang pengaruh
genetik, “Orang yang bahagia adalah orang yang sudah bahagia semenjak ia
berada di dalam perut ibunya dan orang yang celaka adalah orang yang sudah
celaka semenjak ia berada di dalam perut ibunya” 12
Keluarga dipandang sebagai penentu utama pembentukan kepribadian
anak. Alasannya adalah13 :
a. Keluarga merupakan kelompok social pertama yang menjadi pusat
identifikasi anak.
b. Anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga.
12 http://salehlapadi.wordpress.com
13 Ruswandi, uus dan Badrudin. 2010. Pengembangan Kepribadian Guru. Bandung: CV Insan
Mandiri Hal 41
12
c. Para anggota keluarga merupakan “significant people” bagi
pembentukan kepribadian anak.
2. Lingkungan fisik (geografis)
Lingkungan fisik seperti perbedaan kesuburan tanah dan kekayaan alam
akan mempengaruhi kepribadian penduduknya. Menurut penelitian mengenai
mereka yang tinggal didaerah tandus, panas dan miskin cenderung lebih keras
menghadapi hidup dan tega menghadapi orang lain. Sedangkan lingkungan fisik
yang subur menghasilkan kepribadian yang ramah, lebih santai dan terbuka pada
orang lain.
3. Budaya
Setiap kebudayaan menyediakan seperangkat norma sosial budaya yang
berbeda dari masyarakat lain. Norma sosial budaya ini mempengaruhi
pembentukan kepribadian seseorang. Perbedaan nilai dan norma kebudayaan
signifikan terhadap perbedaan kepribadian.14.
4. Kepribadian juga ditentukan oleh bawah sadar manusia.
Bersama-sama dengan ego, beserta ide, keduanya merupakan energi yang
ada di dalam diri pribadi seseorang. Energi tersebut perlu dicarikan keseimbangan
dengan kondisi yang ada serta dorongan super-ego diarahkan oleh nilai-nilai
budaya.Dengan kata lain di dalam pengembangan ide, ego, dan super-ego dari
kepribadian seseorang berarti mencari keseimbangan antara energi di dalam diri
pribadi dengan pola-pola kebudayaan yang ada15.
14 http://www.e-dukasi.net
15 http://luluvikar.wordpress.com
13
5. Keadaan Fisik
Setiap manusia mempunyai keadaan fisik yang berbeda dari orang lain.
Perbedaan fisik anak menimbulkan perbedaan perlakuan dari orang sekitarnya.
Anak yang fisiknya lemah cenderung dilindungi secara berlebihan sehingga
tumbuh menjadi pribadi yang tidak berani mencoba hal-hal baru. Bandingkan jika
anak secara fisik kuat dan jarang sakit, bagaimana perlakuan yang diterimanya
dari orang lain? Hal tersebut mempengaruhi anak dalam membentuk konsep diri
dan akhirnya mempengaruhi model kepribadiannya. Keadaan fisik seseorang
diwarisi dari ayah dan ibunya. Menurut penelitian, kemampuan IQ anak pun
dipengaruhi oleh IQ orangtua kandungnya.
6. Pengalaman Unik16
Perbedaan kepribadian terjadi karena pengalaman yang dialami seseorang
itu unik dan tidak ada yang menyamai. Misalnya seorang anak di waktu kecil
belajar naik sepeda dan jatuh. Sejak itu ibu selalu melarang jika anak ingin
mencoba naik sepeda lagi karena takut anak jatuh. Larangan tersebut
mempengaruhi pembentukan kepribadian, menyebabkan anak tumbuh menjadi
pribadi yang tidak berani mencoba hal-hal baru karena takut gagal.
7. Pengalaman Kelompok
Melalui pergaulan kelompok seseorang akan menilai dirinya sesuai dengan
nilai kelompoknya. Pembentukan kepribadian dipengaruhi nilai kelompok
masyarakatnya. Contohnya individu mendapatkan pengalaman dari teman-teman
sebaya atau teman sepermainan.
8. Aspek atau Suasana Keagamaan.
16 http://www.e-dukasi.net
14
BAB III
KESIMPULAN
Kepribadian guru adalah suatu sifat atau akhlak yang dimiliki oleh seorang
guru yang membedakannya dari orang lain (ciri khas), serta yang memberi arah
kepada semua tingkahlaku guru tersebut.
Profil guru yang dibutuhkan adalah:
Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang (mature and
developing personality)
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, hal ini diilhami
dari surat Az-Zumar ayat 9: ”Katakanlah apakah sama orang yang
mengetahui dan orang yang tidak mengetahui? Bahwasannya yang dapat
mengambil pelajaran itu adalah orang yang mempunyai akal.” Dan juga
surat Ash-Shaf ayat 2-3: “Hai orang-orang yang beriman mengapa kau
mengatakan sesuatu yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian
Allah karena kau mengatakan sesuatu yang tidak kamu perbuat.”
Keterampilan membangkitkan minat peserta didik.
Pengembangan profesi yang berkesinambungan.
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru adalah:
Fleksibilitas kognitif guru
Fleksibilitas kognitif (keluwesan ranah cipta) merupakan kemampuan
berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai dalam situasi
tertentu.
Keterbukaan Psikologis pribadi guru.
Guru yang terbuka secara psikologi akan di tandai dengan kesediaanya
yang relatip tinggi untuk mengkomunikasikan dirinya dengan faktor-faktor
ekstern antar lain siswa, teman sejawat dan lingkungan pendidikan tempatnya
bekerja. Ia mau menerima kritik dengan ikhlas. Disamping itu ia juga memiliki
15
empati, yakni respon afektip terhadap pengalaman emosionalnya dan perasaan
tertentu orang lain.
Pembentukan kepribadian guru dipengaruhi oleh sejumlah faktor yaitu
seperti :
Faktor Hereditas
Lingkungan fisik (geografis)
Budaya
Kepribadian juga ditentukan oleh bawah sadar manusia.
Keadaan Fisik
Pengalaman Unik
Pengalaman Kelompok
Aspek atau Suasana Keagamaan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Qomari .2002. Reorientasi pendidikan dan profesi keguruan. Jakarta:
Uhamka Press
Makmun.S.A. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Ruswandi, uus dan Badrudin. 2010. Pengembangan Kepribadian Guru. Bandung:
CV Insan Mandiri
http://ebekunt.wordpress.com
http://edukasi.kompasiana.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian
http://imronfauzi.wordpress.com
http://katmiati.blogspot.com
http://kimia.upi.edu/isiberita.php
http://luluvikar.wordpress.com
www. rasto.wordpress.com
http://salehlapadi.wordpress.com
http://tinulad.wordpress.com.
http://uki2000.wordpress.com
http://www.dutamasyarakat.com
http://www.blogtopsites.com
http://www.e-dukasi.net
http://www.klubguru.com
http://www.wapannuri.com
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru.
Gurulah yang berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya
manusia. Guru berhadapan langsung dengan para peserta didik di kelas melalui
proses belajar mengajar. Di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang
berkualitas, baik secara akademis, skill (keahlian), kematangan emosional, dan
moral serta spiritual. Pada prinsipnya seorang guru adalah figur dan titik sentral
dalam proses pembelajaran baik hal itu dilakukan didalam kelas ataupun di luar
kelas, oleh karena itulah setiap guru harus mempunyai kepribadian yang baik
sebagai suatu bekal dalam menghadapi siswanya, baik dalam hal kemampuan
kogniif, apektif, dan psikomotorik.Dengan demikian, akan dihasilkan generasi
masa depan yang siap hidup dengan tantangan zamannya.
Kepribadian yang baik akan membawa suatu citra yang positif bagi
lembaga yang di binanya ataupun realita sosial yang ada disekitarnya, boleh jadi
nama guru di masa sekarang sudah banyak dikotori oleh oknum-oknum yang
ingin merusak citra seorang guru.
Apalagi dalam perubahan kurikulum yang menekankan kompetensi, guru
memegang peranan penting terhadap implementasi KTSP, karena gurulah yang
pada akhirnya akan melaksanakan kurikulum didalam kelas. Guru adalah
kurikulum belajar. Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad
Hasan, sebaik apapun kurikulum dan sistem pendidikan yang ada, tanpa didukung
oleh mutu guru yang memenuhi syarat, maka semuanya akan sia-sia.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari bahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang di maksud dengan Kepribadian Guru?
2
2. Bagaimana profil Guru di masa kini dan yang akan datang?
3. Bagaimana Katakteristik Kepribadian Guru?
4. Jelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepribadian Guru?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun Tujuan pembahasannya sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan Kepribadian Guru
2. Mengetahui profil Guru di masa kini dan yang akan datang
3. Mengetahui Katakteristik Kepribadian Guru
4. Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepribadian Guru
D. Manfaat Pembahasan
1. Mahasiswa dapat mengetahui kepribadian yang harus dimiliki oleh
seorang guru.
2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik guru seperti apa yang
dibutuhkan pada zaman sekarang dan yang akan dating.
3. Untuk memenuhu tugas akhir mahasiswa
BAB II
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN GURU MASAKINI
A. Pengertian Kepribadian Guru
Kepribadian ialah kumpulan sifat-sifat yang aqliah, jismiah, khalqiyah dan
iradiah yang biasa membedakan seseorang dengan orang lain (Slamet Yusuf:37).
Dalam buku lain dikatakan, bhwa kepribadian adalah sesuatu yang
terdapat dalam diri seseorang dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku
individu yang bersangkutan sedangkan dalam islam kepribadian sering
diidentikan dengan akhlak.1
Jadi bisa disimpulkan bahwa kepribadian guru adalah suatu sifat atau
akhlak yang dimiliki oleh seorang guru yang membedakannya dari orang lain (ciri
khas), serta yang memberi arah kepada semua tingkahlaku guru tersebut.
Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga
dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan
cerminan dari kepribadian seseorang, selama hal tersebut dilakukan dengan penuh
kesadaran. Setiap perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif akan
meningkatkan citra diri dan kepribadian seseorang. Begitu naik kepribadian
seseorang maka akan naik pula wibawa orang tersebut.
1 Ruswandi, uus dan Badrudin. 2010. Pengembangan Kepribadian Guru. Bandung: CV Insan
Mandiri Hal 48
4
Ada dua kepribadian guru berikut ini2:
1. Guru Berkepribadian Positif
Adalah guru yang berfikir, bergerak, dan hidup dalam suasana yang
dinamis, optimis, saling menguatkan, kesehatan yang prima, persahabatan,
pencapaian pribadi, visi yang kreatif, dan pengabdian kepada orang lain.
Guru yang demikian inilah yang patut di gugu dan di tiru. Karena hanya
guru yang berkepribadian pisitif yang akan menularkan energi positif kepada anak
muridnya. Guru yang pandai menciptakan suasana dinamis yang akan membuat
muridnya ga cepat boring berada di sekolah. Guru yang terus up to date mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi serta informasi, sehingga apa yang
disampaikan di dalam kelas senantiasa berkesan untuk anak muridnya dan
merangsang kreatifitas dan imajinasi anak.
2. Guru Berkepribadian Negatif
Adalah guru yang berfikir, bergerak, dan hidup dalam atmosfer keraguan,
ketakutan, kemiskinan, dan kesehatan yang buruk. Ekspektasi guru yang
berkepribadian negatif adalah kegagalan, kekecewaan, berkubang
dalam penyesalan, kemiskinan, keserakahan, prasangka buruk, ketakutan,
keraguan, dan penyakit fisik.
Guru yang berkepribadian negatif seperti tersebut diatas, jangankan
memotivasi anak muridnya untuk maju dan berkembang, untuk memotivasi
dirinya sendiri saja sudah susah. Segala persoalan yang hadir dalam hidupnya
senantiasa ditanggapi dengan prasangka buruk. Ketakutan dan keraguan yang ada
dalam dirinya membuatnya jadi tidak kreatif mencari solusi pemecahan masalah.
Meratapi terus menerus nasibnya yang malang sebagai guru dengan gaji yang paspasan
menjadikan penyakit jadi gampang singgah.
2 edukasi.kompasiana.com
5
B. Profil Guru di Masa Kini dan Yang Akan Datang
Kemerosotan profesi guru baik di dalam minat pemuda kita untuk
memasukinya maupun oleh masyarakat yang kurang memberi perhatian atau
penghargaan terhadap profesi guru menunjukan adanya keharusan untuk mencari
paradigma baru supaya profesi guru memenuhi tuntutan masyarakat baru dalam
milenium ketiga. Perlu disadari bahwa fungsi dan peranan guru bisa berubah tapi
profesi akan tetap selalu dibutuhkan.
Sebelum menganalisa tentang profil atau kepribadian guru masa kini dan
akan datang maka perlu diketahui karakteristik masyarakat yang dihadapi yang
notabene merupakan konsumen atau pengguna jasa pendidikan. Menurut Tilaar
(1999: 281), ada 3 karaktristik masyarakat masa kini dan akan datang (masyarakat
milenium 21), yaitu3:
1. Masyarakat teknologi, dimana kemajuan teknologi sangat berkembang pesat
sehingga membuat dunia menjadi satu, sekat-sekat yang membatasi bangsabangsa,
pribadi-pribadi menjadi hilang sehingga bentuk-bentuk komunikasi
umat manusia akan berubah.
2. Masyarakat terbuka, pada jenis ini dibutuhkan manusia yang mampu
mengembangkan kemampuan dan yang mampu berkreasi untuk peningkatan
mutu kehidupannya serta sekaligus mutu kehidupan bangsa dan
masyarakatnya.
3. Masyarakat madani, yaitu masyarakat yang saling menghargai satu dengan
yang lain, yang mengakui akan hak-hak manusia yang menghormati akan
prestasi dari para anggotanya sesuai dengan kemampuan yang dapat
ditunjukkannya bagi masyarakat.
Setelah kita melihat profesi guru Indonesia dewasa ini tentunya tidak dapat
kita harapkan masyarakat kita dapat dibawa untuk memasuki masyarakat abad 21
yang kompetitif. Masyarakat kompetitif yang dikuasai oleh ilmu pengetahuan dan
kemajuan teknologi khususnya teknologi komunikasi.
3 http://tinulad.wordpress.com.
6
Untuk itu profil guru yang dibutuhkan adalah4:
1. Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang (mature and
developing personality)
2. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, hal ini diilhami dari
surat Az-Zumar ayat 9: ”Katakanlah apakah sama orang yang mengetahui
dan orang yang tidak mengetahui? Bahwasannya yang dapat mengambil
pelajaran itu adalah orang yang mempunyai akal.” Dan juga surat Ash-Shaf
ayat 2-3: “Hai orang-orang yang beriman mengapa kau mengatakan sesuatu
yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian Allah karena kau
mengatakan sesuatu yang tidak kamu perbuat.”
3. Keterampilan membangkitkan minat peserta didik.
4. Pengembangan profesi yang berkesinambungan.
C. Karakteristik Kepribadian Guru
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan ( No 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 1 ayat
6)5.
Guru adalah pelaku perubahan. Gagasan ini menjadikan guru harus peka
dan tanggap terhadap berbagai perubahan, pembaharuan serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sejalan dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan zaman. Di sinilah tugas guru semestinya harus senantiasa
mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas
pendidikannya hingga apa yang diberikan kepada peserta didiknya tidak lagi
terkesan ketinggalan zaman. Bahkan tidak sesederhana itu saja, ciri guru ideal di
era globalisasi seperti saat ini perlu tampil sebagai pendidik, pengajar, pelatih,
4 http://uki2000.wordpress.com
5 http://imronfauzi.wordpress.com
7
inovator dan dinamisator secara sekaligus dan integral dalam mencerdaskan anak
didiknya6.
Dari hal itulah guru mempunyai beberapa kompetensi, sesuai dengan
Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
yaitu; Kompetensi pedagogic, Kompetensi kepribadian, Kompetensi professional
Kompetensi sosial. Namun yang paling menentukan dalam proses pembelajaran
adalah kompetensi kepribadian karena dengan kompetensi tersebut dapatlah
diukur seberapa besar tingkat keberhasilan guru dalam menegemban amanah,
yaitu memperbaiki akhlak7.
Dalam Undang-undang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi
kepribadian adalah “kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif,
dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik”. Surya (2003:138) menyebut
kompetensi kepribadian ini sebagai kompetensi personal, yaitu kemampuan
pribadi seorang guru yang diperlukan agar dapat menjadi guru yang baik.
Kompetensi personal ini mencakup kemampuan pribadi yang berkenaan dengan
pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri.8
McLeod, (1989) berasumsi guru adalah seseorang yang pekerjaanya
mengajar orang lain. Kata mengajar dapat kita tapsirkan misalnya9 :
1. Menularkan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain (bersifat
kognitif).
2. Melatih ketrampilan jasmani kepada orang lain (psikomotorik)
3. Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain (apektif)
Jadi pengertian guru adalah tenaga pendidik yang pekerjaanya utamanya
mengajar (UUSPN tahun 1989 Bab VII pasal 27 ayat 3).10 Dalam perspektif
6 http://www.dutamasyarakat.com
7 http://kimia.upi.edu/isiberita.php
8 www. rasto.wordpress.com
9 http://www.klubguru.com
8
psikologi pendidikan, mengajar pada prinsipnya berarti proses perbuatan
seseorang (guru) yang membuat orang lain (siswa) belajar, dalam arti mengubah
seluruh dimensi perilakunya.
Sangat penting seorang guru memiliki sikap yang dapat mempribadi
sehingga dapat dibedakan ia dengan guru yang lain. Kepribadian akan turut
menetukan apakah para guru dapat disebut sebagai pendidik yang baik atau justru
menjadi perusak anak didiknya. Sikap dan citra negative seorang guru dan
berbagai penyebabnya seharusnya dihindari jauh-jauh agar tidak mencemarkan
nama baik guru. Guru sebagai teladan bagi murid-muridnya harus memiliki sikap
dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan idola dalam seluruh segi
kehidupannya. Karenanya guru harus selalu berusaha memilih dan melakukan
perbuatan yang positif agar dapat mengangkat citra baik dan kewibawaannya,
terutama di depan murid-muridnya. Disamping itu guru juga harus
mengimplementasikan nilai-nilai tinggi terutama yang diambil dari ajaran agama,
misalnya jujur dalam perbuatan dan perkataan, tidak munafik. Sekali saja guru
didapati berbohong, apalagi langsung kepada muridnya, niscaya hal tersebut akan
menghancurkan nama baik dan kewibawaan sang guru, yang pada gilirannya akan
berakibat fatal dalam melanjutkan tugas proses belajar mengajar.
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru
adalah11 :
1. Fleksibilitas kognitif guru
Fleksibilitas kognitif (keluwesan ranah cipta) merupakan kemampuan
berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai dalam situasi
tertentu. Kebalikanya adalah frgiditas kognitif atau kekakuan ranah cipta yang
ditandai dengan kekurang mampuan berpikir dan bertindak yang sesuai dengan
situasi yang sedang dihadapi.
10 Qomari anwar.2002. Reorientasi pendidikan dan profesi keguruan. Jakarta: Uhamka Press
11 http://katmiati.blogspot.com
9
Guru yang fleksibel pada umunya di tandai dengan keterbukaan berpikir
dan beradaptasi. Selain itu ia juga mempunyai resistensi (daya tahan ) terhadap
ketertutupan ranah cipta yang prematur dalam pengamatan dan pengenalan.
Ketika mengamati dan mengenali suatu objek atau situasi tertentu seorang guru
yang fleksibel selalu berpikir kritis. Berpikir kritis adalah berpikir dengan penuh
pertimbangan akal sehat yang di pusatkan pada pengambilan keputusan untuk
mempercayai atau mengingkari sesuatu,dan melakukan atau menghindari sesuatu
(Heger & Kaye,1990).
2. Keterbukaan Psikologis pribadi guru.
Guru yang terbuka secara psikologi akan di tandai dengan kesediaanya
yang relatip tinggi untuk mengkomunikasikan dirinya dengan faktor-faktor
ekstern antar lain siswa, teman sejawat dan lingkungan pendidikan tempatnya
bekerja. Ia mau menerima kritik dengan ikhlas. Disamping itu ia juga memiliki
empati, yakni respon afektip terhadap pengalaman emosionalnya dan perasaan
tertentu orang lain.
Keterbukaan psikologis sangat penting bagi guru mengingat posisinya
sebagai panutan siswa. Keterbukaan psikologis merupakan prakondisi atau
prasyarat penting yang perlu dimiliki guru untuk memahami pikiran dan perasaan
orang lain. Keterbukaan psikologis juga di perlukan untuk menciptakan suasana
hubungan antar pribadi guru dan siswa yang harmonis, sehingga mendorong siswa
untuk mengembangkan dirinya secara bebas dan tanpa ganjalan.
Selain karakteristik di atas, guru-guru juga seyogyanya memiliki sifat-sifat
seperti berikut ini:
1. Hubungan guru dengan murid harus baik.
2. Guru harus selalu memperhatikan murid serta pelajaran mereka.
3. Guru harus peka terhadap lingkungan sekitar murid.
4. Guru wajib menjadi contoh/teladan di dalam keadilan dan keindahan serta
kemuliaan.
10
5. Guru wajib ikhlas di dalam pekerjaannya.
6. Guru wajib menghubungkan masalah yang berhubungan dengan kehidupan
7. Guru harus selalu membaca dan mengadakan penyelidikan.
8. Guru harus mampu mengajar bagus penyiapannya dan bijaksana dalam
menjalankan tugasnya.
9. Guru harus sarat dengan ide sekolah yang modern.
10. Guru harus punya niat yang tetap.
11. Guru harus sehat jasmaninya.
12. Guru harus punya pribadi yang mantap.
Beberapa paradigma baru yang harus diperhatikan guru dewasa ini adalah
sebagai berikut.
1. Tidak terjebak pada rutinitas belaka, tetapi selalu mengembangkan dan
memberdayakan diri secara terus-menerus untuk meningkatkan kualifikasi
dan kompetensinya, baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan,
seminar, lokakarya, dan kegiatan sejenisnya. Guru jangan terjebak pada
aktivitas dating, mengajar, pulang, begitu berulang-ulang sehingga lupa
mengembangkan potensi diri secara maksimal.
2. Guru mampu menyusun dan melaksanakan strategi dan model pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) yang
dapat menggairahkan motivasi belajar peserta didik. Guru harus menguasai
berbagai macam strategi dan pendekatan serta model pembelajaran sehingga
proses belajar-mengajar berlangsung dalam suasana yang kondusif dan
menyenangkan.
3. Dominasi guru dalam pembelajaran, dikurangi sehingga memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk lebih berani, mandiri, dan kreatif
dalam proses belajar mengajar.
4. Guru mampu memodifikasi dan memperkaya bahan pembelajaran sehingga
peserta didik mendapatkan sumber belajar yang lebih bervariasi.
5. Guru menyukai apa yang diajarkan dan menyukai mengajar sebagai suatu
profesi yang menyenagkan.
11
6. Guru mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mutakhir sehingga memiliki wawasan yang luas dan tidak tertinggal dengan
informasi terkini.
7. Guru mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat luas
dengan selalu menunjukan sikap dan perbuatan yang terpuji dan mempunyai
integritas yang tinggi.
8. Guru mempunyai visi ke depan dan mampu membaca tantangan zaman
sehingga siap menghadapi perubahan dunia yang tak menentu yang
membutuhkan kecakapan dan kesiapan yang baik.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian Guru
Pembentukan kepribadian guru dipengaruhi oleh sejumlah faktor yaitu
seperti :
1. Faktor Hereditas
Banyak hadis yang mengisyaratkan tentang pengaruh genetik dan
lingkungan dalam pendidikan anak. Hadis yang mengisyaratkan tentang pengaruh
genetik, “Orang yang bahagia adalah orang yang sudah bahagia semenjak ia
berada di dalam perut ibunya dan orang yang celaka adalah orang yang sudah
celaka semenjak ia berada di dalam perut ibunya” 12
Keluarga dipandang sebagai penentu utama pembentukan kepribadian
anak. Alasannya adalah13 :
a. Keluarga merupakan kelompok social pertama yang menjadi pusat
identifikasi anak.
b. Anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga.
12 http://salehlapadi.wordpress.com
13 Ruswandi, uus dan Badrudin. 2010. Pengembangan Kepribadian Guru. Bandung: CV Insan
Mandiri Hal 41
12
c. Para anggota keluarga merupakan “significant people” bagi
pembentukan kepribadian anak.
2. Lingkungan fisik (geografis)
Lingkungan fisik seperti perbedaan kesuburan tanah dan kekayaan alam
akan mempengaruhi kepribadian penduduknya. Menurut penelitian mengenai
mereka yang tinggal didaerah tandus, panas dan miskin cenderung lebih keras
menghadapi hidup dan tega menghadapi orang lain. Sedangkan lingkungan fisik
yang subur menghasilkan kepribadian yang ramah, lebih santai dan terbuka pada
orang lain.
3. Budaya
Setiap kebudayaan menyediakan seperangkat norma sosial budaya yang
berbeda dari masyarakat lain. Norma sosial budaya ini mempengaruhi
pembentukan kepribadian seseorang. Perbedaan nilai dan norma kebudayaan
signifikan terhadap perbedaan kepribadian.14.
4. Kepribadian juga ditentukan oleh bawah sadar manusia.
Bersama-sama dengan ego, beserta ide, keduanya merupakan energi yang
ada di dalam diri pribadi seseorang. Energi tersebut perlu dicarikan keseimbangan
dengan kondisi yang ada serta dorongan super-ego diarahkan oleh nilai-nilai
budaya.Dengan kata lain di dalam pengembangan ide, ego, dan super-ego dari
kepribadian seseorang berarti mencari keseimbangan antara energi di dalam diri
pribadi dengan pola-pola kebudayaan yang ada15.
14 http://www.e-dukasi.net
15 http://luluvikar.wordpress.com
13
5. Keadaan Fisik
Setiap manusia mempunyai keadaan fisik yang berbeda dari orang lain.
Perbedaan fisik anak menimbulkan perbedaan perlakuan dari orang sekitarnya.
Anak yang fisiknya lemah cenderung dilindungi secara berlebihan sehingga
tumbuh menjadi pribadi yang tidak berani mencoba hal-hal baru. Bandingkan jika
anak secara fisik kuat dan jarang sakit, bagaimana perlakuan yang diterimanya
dari orang lain? Hal tersebut mempengaruhi anak dalam membentuk konsep diri
dan akhirnya mempengaruhi model kepribadiannya. Keadaan fisik seseorang
diwarisi dari ayah dan ibunya. Menurut penelitian, kemampuan IQ anak pun
dipengaruhi oleh IQ orangtua kandungnya.
6. Pengalaman Unik16
Perbedaan kepribadian terjadi karena pengalaman yang dialami seseorang
itu unik dan tidak ada yang menyamai. Misalnya seorang anak di waktu kecil
belajar naik sepeda dan jatuh. Sejak itu ibu selalu melarang jika anak ingin
mencoba naik sepeda lagi karena takut anak jatuh. Larangan tersebut
mempengaruhi pembentukan kepribadian, menyebabkan anak tumbuh menjadi
pribadi yang tidak berani mencoba hal-hal baru karena takut gagal.
7. Pengalaman Kelompok
Melalui pergaulan kelompok seseorang akan menilai dirinya sesuai dengan
nilai kelompoknya. Pembentukan kepribadian dipengaruhi nilai kelompok
masyarakatnya. Contohnya individu mendapatkan pengalaman dari teman-teman
sebaya atau teman sepermainan.
8. Aspek atau Suasana Keagamaan.
16 http://www.e-dukasi.net
14
BAB III
KESIMPULAN
Kepribadian guru adalah suatu sifat atau akhlak yang dimiliki oleh seorang
guru yang membedakannya dari orang lain (ciri khas), serta yang memberi arah
kepada semua tingkahlaku guru tersebut.
Profil guru yang dibutuhkan adalah:
Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang (mature and
developing personality)
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, hal ini diilhami
dari surat Az-Zumar ayat 9: ”Katakanlah apakah sama orang yang
mengetahui dan orang yang tidak mengetahui? Bahwasannya yang dapat
mengambil pelajaran itu adalah orang yang mempunyai akal.” Dan juga
surat Ash-Shaf ayat 2-3: “Hai orang-orang yang beriman mengapa kau
mengatakan sesuatu yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian
Allah karena kau mengatakan sesuatu yang tidak kamu perbuat.”
Keterampilan membangkitkan minat peserta didik.
Pengembangan profesi yang berkesinambungan.
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru adalah:
Fleksibilitas kognitif guru
Fleksibilitas kognitif (keluwesan ranah cipta) merupakan kemampuan
berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai dalam situasi
tertentu.
Keterbukaan Psikologis pribadi guru.
Guru yang terbuka secara psikologi akan di tandai dengan kesediaanya
yang relatip tinggi untuk mengkomunikasikan dirinya dengan faktor-faktor
ekstern antar lain siswa, teman sejawat dan lingkungan pendidikan tempatnya
bekerja. Ia mau menerima kritik dengan ikhlas. Disamping itu ia juga memiliki
15
empati, yakni respon afektip terhadap pengalaman emosionalnya dan perasaan
tertentu orang lain.
Pembentukan kepribadian guru dipengaruhi oleh sejumlah faktor yaitu
seperti :
Faktor Hereditas
Lingkungan fisik (geografis)
Budaya
Kepribadian juga ditentukan oleh bawah sadar manusia.
Keadaan Fisik
Pengalaman Unik
Pengalaman Kelompok
Aspek atau Suasana Keagamaan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Qomari .2002. Reorientasi pendidikan dan profesi keguruan. Jakarta:
Uhamka Press
Makmun.S.A. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Ruswandi, uus dan Badrudin. 2010. Pengembangan Kepribadian Guru. Bandung:
CV Insan Mandiri
http://ebekunt.wordpress.com
http://edukasi.kompasiana.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian
http://imronfauzi.wordpress.com
http://katmiati.blogspot.com
http://kimia.upi.edu/isiberita.php
http://luluvikar.wordpress.com
www. rasto.wordpress.com
http://salehlapadi.wordpress.com
http://tinulad.wordpress.com.
http://uki2000.wordpress.com
http://www.dutamasyarakat.com
http://www.blogtopsites.com
http://www.e-dukasi.net
http://www.klubguru.com
http://www.wapannuri.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar